MadamZone
Selasa, 28 Desember 2010
Minggu, 06 Juni 2010
COST BENEFIT ANALYSIS
Analisis manfaat-biaya merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui besaran keuntungan/kerugian serta kelayakan suatu proyek. Dalam perhitungannya, analisis ini memperhitungkan biaya serta manfaat yang akan diperoleh dari pelaksanaan suatu program. Dalam analisis benefit dan cost perhitungan manfaat serta biaya ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Sesuai dengan makna tekstualnya yaitu benefit cost (manfaat-biaya) maka analisis ini mempunyai penekanan dalam perhitungan tingkat keuntungan/kerugian suatu program atau suatu rencana dengan mempertimbangkan biaya yang akan dikeluarkan serta manfaat yang akan dicapai.
Analisis CBA hanya didasarkan pada rasio tingkat keuntungan dan biaya yang akan dikeluarkan atau dalam kata lain penekanan yang digunakan adalah pada rasio finansial atau keuangan. CBA biasanya menjadi bahasan dalam analisis investasi akan tetapi prinsip dasar topik ini juga menjadi bagian dari teori ekonomi mikro terutama untuk masalah investasi periode waktu jamak (multiperiod problems of capital investment).
Jadi pada dasarnya CBA merupakan seperangkat teknik yang digunakan untuk pengambilan keputusan, prosedur untuk mendeskripsikan dan mengkomparasi benefit dan keuntungan. Keputusan ditetapkan oleh para pengambil keputusan dan posisi CBA adalah sebagai alat bantu untuk pengambilan keputusan dan bukan keputusan itu sendiri.
Lalu, kapan CBA digunakan?
CBA bisa dilakukan setiap saat pengambilan keputusan akan dilakukan. Misalnya penggunaan CBA dalam pengambilan keputusan di public. CBA digunakan untuk mengevaluasi aksi dan proyek yang dilakukan oleh pemerintah.
Prinsip CBA
Prinsip-prinsip CBA melputi:
1. Mencapai keuntungan yang maksimal (termasuk kesejahteraan sosial) dan biaya yang minimal.
2. Meningkatkan keuntungan dari serangkaian tindakan dan mengurangi biaya yang terkait dengan serangkaian tindakan tersebut dalam suatu periode tertentu (membutuhkan ukuran khusus, biasanya adalah uang).
3. Pareto improvement. Sebuah proyek dikatakan pareto improvement jika proyek tersebut meningkatkan kualitas hidup dari beberapa orang, tapi tidak membuat orang lain rugi. Jelasnya masyarakat harus dapat mencapai Pareto improvements, sebab mereka menolong orang lain, tapi juga tidak menyakiti yang lainnya. Namun demikian, dalam masyarakat yang kompleks, setiap proyek atau kebijakan pasti akan membuat orang lain merugi. Sebuah proyek atau kebijakan dikatakan menciptakan Pareto improvement yang potensial jika yang untung lebih banyak daripada yang rugi.
Tahapan Penetapan CBA
Terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan sebelum menganalisis CBA.
- Jenis proyek
Dalam meningkatkan pendapatan daerahnya berbagai macam proyek pengembangan usaha unggulan dicanangkan oleh pemerintah daerah. Proyek pengembangan daerah tersebut dapat berbagai macam jenis dan bidang yang berbeda. Jenis proyek sangat menentukan dalam penentuan variabel-variabel yang akan digunakan dalam perhitungan CBA. Variabel yang digunakan dalam proyek yang menghasilkan keuntungan atau pendapatan daerah cenderung berbeda dengan variabel yang digunakan dalam proyek untuk mendukung perekonomian masyarakat.
- Estimasi biaya proyek
Terdapat dua macam biaya proyek yang dimasukkan dalam perhitungan. Pertama, biaya keseluruhan proyek (project cost), dalam hal ini adalah biaya keuangan atau finansial. Biaya ini meliputi biaya tetap (fixed cost), biaya variabel (variabel cost), pajak (taxes), pengembalian pinjaman (loan repayment), biaya bunga (interest). Terkait dengan perhitungan biaya proyek, untuk mempermudah perhitungan maka sunken cost tidak dimasukkan dalam perhitungan project cost. Sunken cost adalah biaya yang telah dikeluarkan untuk proyek yang bersangkutan sebelum dilakukannya analisis CBA. Kedua, biaya ekonomi dalam masyarakat (economic cost to the community). Jenis biaya yang kedua tersebut cenderung sulit untuk dilakukan karena memasukkan keseluruhan variabel yang mempengaruhi masyarakat akibat dari hadirnya (dilakukannya) proyek tersebut di wilayah yang bersangkutan.
- Estimasi keuntungan
Estimasi ini dilakukan per tahun sepanjang proyek terkait masih berlangsung. Perhitungan keuntungan ini memasukkan revenue per tahun dan serta manfaat proyek tersebut dalam masyarakat. Estimasi keuntungan yang memasukkan biaya kesejahteraan masyarakat sulit dilakukan karena harus memperhatikan banyak faktor lain. Faktor-faktor yang mempersulit perhitungan ini antara lain dapat dilihat pada Tabel A. Untuk mempermudah perhitungan estimasi keuntungan maka diterapkan perhitungan shadow pricing. Dari Tabel A dapat dilihat beberapa variabel yang dapat digunakan sebagai proksi perhitungan dampak suatu proyek dalam masyarakat. Variabel yang dapat digunakan sebagai proksi untuk mengetahui dampak langsung suatu proyek antara lain adalah variable tenaga kerja, pendapatan atau gaji tenaga kerja serta pemanfaatan lahan disekitar lokasi proyek. Sementara variabel proksi yang dapat digunakan untuk mengetahui dampak tidak langsung suatu proyek antara lain efek multiplier dampak tenaga kerja, peningkatan nilai properti serta biaya sosial lainnya. Sementara variabel dampak tidak langsung cenderung lebih banyak dibanding dampak langsung.
- Perhitungan benefit-cost ratio dan internal rate of return
Setelah melewati berbagai tahapan awal, maka tahap terakhir yang harus dilakukan adalah melakukan perhitungan CBA dan internal rate of return. Perhitungan CBA dilakukan dengan memperhatikan net present value (NPV). Rumus present value adalah
Secara umum, konsep dasar dari analisis CBA adalah memanfaatkan model perhitungan keuangan dari kegiatan yang sedang atau akan dilakukan. Dalam perkembangannya, terdapat beberapa perbedaan dalam perhitungan CBA.